Selamat datang di cahayabundaastuti.com

Seuntai Nasihat Kehidupan

Minggu, 20 Juli 20250 komentar

Seuntai Nasihat Kehidupan
Saudaraku, mari sejenak kita merenungkan hakikat kehidupan dan kematian, sebuah perenungan yang seringkali kita lupakan di tengah hiruk pikuk dunia. Penulis Kuwait, Abdullah al-Jarallah, meninggalkan sebuah tulisan yang menggugah hati, mengingatkan kita akan akhir perjalanan setiap jiwa. 

Ketika saatnya tiba, jasad kita yang rapuh tak lagi berarti. Ia akan diurus oleh saudara-saudara seiman: dimandikan, dikafani, dan diantar ke tempat peristirahatan terakhir. Begitu banyak yang akan hadir, bahkan membatalkan urusan penting mereka demi mengantarkan kita. Namun, pernahkah kita berpikir, seberapa banyak di antara mereka yang peduli dengan nasihat kita saat masih hidup? Ini adalah cerminan betapa fana dan sementara keberadaan kita di mata manusia.

Pada saat itu, segala benda yang kita miliki akan disingkirkan. Kunci, buku, tas, sepatu, pakaian – semua akan terpisah dari kita. Jika keluarga kita beruntung, mungkin barang-barang itu akan disedekahkan dan menjadi amal jariyah bagi kita.

Namun, yakinlah, dunia tidak akan bersedih. Rotasi bumi takkan berhenti, perekonomian akan terus berputar, pekerjaan kita akan digantikan, dan harta kita akan beralih kepada ahli waris. Sementara itu, kita akan dimintai pertanggungjawaban atas segala yang telah kita lakukan, baik yang kecil maupun yang besar, yang tampak maupun yang tersembunyi. Inilah momen ketika dunia menunjukkan betapa remehnya ia di hadapan keagungan akhirat.

Hal pertama yang akan lenyap saat kita wafat bukanlah harta atau jabatan, melainkan nama kita. Mereka tak lagi memanggil nama, melainkan "jenazah." Ketika hendak disalatkan, mereka akan berkata, "Bawalah jenazahnya!" Saat dikuburkan, "Dekatkan mayat itu!" Ini adalah pengingat keras agar kita tidak tertipu oleh nasab, kabilah, jabatan, atau ketenaran yang semu. Betapa kerdilnya semua itu di hadapan takdir yang telah menanti.

Perhatikanlah, wahai jiwa yang masih bernapas, betapa agungnya perihal yang sedang kita hadapi setelah kehidupan dunia ini berakhir.
Kesedihan atas kepergian kita pun bersifat sementara dan bertingkat. Orang-orang yang hanya mengenal kita sekilas akan berkata, "Kasihan." Teman-teman akan bersedih selama beberapa jam atau hari, lalu kembali bercanda dan tertawa. Kesedihan yang mendalam memang akan terjadi di rumah, namun ia pun memiliki batas waktu. Seminggu, sebulan, setahun, lalu kita akan menjadi bagian dari arsip kenangan. Cerita hidup kita di hadapan manusia telah usai. Maka, inilah saatnya memulai cerita hidup yang sebenarnya.

Apa yang akan sirna dari kita adalah kecantikan, ketampanan, harta, kesehatan, dan anak-anak. Kita meninggalkan rumah, istana, dan pasangan hidup. Yang tersisa hanyalah amal. Inilah permulaan kehidupan yang hakiki, di mana setiap perbuatan kita akan dipertanggungjawabkan. Maka, pertanyaan penting yang harus kita tanyakan pada diri sendiri adalah: apa yang telah kita persiapkan untuk kubur dan akhirat kita mulai sekarang? Ini adalah kenyataan yang membutuhkan renungan serius dan tindakan nyata.

Oleh karena itu, mari kita perhatikan dengan sungguh-sungguh shalat fardhu, shalat sunnah, sedekah secara diam-diam, amal saleh, dan shalat malam. Semua ini adalah bekal terbaik yang akan menyertai kita di alam kubur. Ingatlah firman Allah Ta’ala dalam QS. Al-Munafiqun: 10, di mana orang yang telah mati ingin kembali ke dunia bukan untuk umrah, shalat, atau puasa, melainkan untuk bersedekah. Para ulama menjelaskan, hal ini karena besarnya pengaruh sedekah yang ia lihat setelah kematiannya.

Maka dari itu, perbanyaklah sedekah dan janganlah menunda berbuat kebaikan. Karena sesungguhnya, kematian adalah sebuah kepastian yang akan datang tanpa kita duga. Dengan senantiasa mengingat kematian, semoga kita semakin termotivasi untuk senantiasa berbuat baik, mempersiapkan bekal terbaik, dan menjadikan setiap detik kehidupan sebagai ladang amal.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cahaya Bunda Astuti | Creating Website | Ali Hasyim | Mas Alizacky | Pusat Promosi
Copyright © 2016. Cahaya Bunda Astuti - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Cahayabundaastuti.com
Proudly powered by Blogger