Jombo si Gajah Penolong
Di hutan yang luas, hiduplah seekor gajah besar dan baik hati bernama Jombo. Tubuhnya memang raksasa, tapi hatinya selembut awan. Jombo selalu senang menolong hewan-hewan kecil yang kesulitan. Ia sering menggunakan belalainya untuk mengangkat ranting yang menghalangi jalan, atau mengambilkan buah di dahan tinggi untuk kawan-kawannya. Ia sangat peduli sesama.
Suatu sore, hujan turun sangat deras. Sungai meluap, membuat jembatan akar di atasnya hanyut. Banyak hewan kecil, seperti keluarga kelinci dan tupai, terjebak di seberang. Mereka tidak bisa pulang ke sarang mereka.
Datanglah Serigala Jahat, serigala yang egois dan tidak peduli pada siapa pun kecuali dirinya sendiri. Serigala Jahat melihat para hewan kecil yang ketakutan. "Hahaha, kasihan sekali kalian! Siapa suruh tidak hati-hati! Kalian terjebak di sana dan aku tidak akan menolong!" kata Serigala Jahat dengan suara serak, lalu pergi begitu saja.
Jombo mendengar tangisan para hewan kecil. Hatinya merasa iba. Ia teringat pesan ibunya, "Jombo, kekuatanmu ada untuk menolong yang lemah. Kita harus saling bantu dan peduli."
Tanpa ragu, Jombo melangkah mendekati sungai yang meluap. Dengan tubuh besarnya, ia menyeberang perlahan, lalu berbaring di tengah sungai yang dangkal. "Ayo, teman-teman! Lewati punggungku! Aku akan bantu kalian menyeberang," kata Jombo dengan suara lembut.
Satu per satu, kelinci-kelinci kecil, tupai, bahkan burung-burung, dengan hati-hati naik ke punggung Jombo dan menyeberang. Jombo dengan sabar menunggu dan memastikan semua selamat sampai di seberang. Serigala Jahat yang mengintip dari kejauhan, terkejut melihat kebaikan Jombo. Ia merasa malu karena tidak berbuat apa-apa.
Akhirnya, semua hewan kecil berhasil sampai ke rumah mereka dengan selamat. Mereka berterima kasih banyak kepada Jombo. Jombo tersenyum senang, karena ia tahu, membantu sesama adalah kebahagiaan.
Sejak hari itu, semua hewan di hutan semakin menghormati dan menyayangi Jombo. Jombo telah membuktikan bahwa tolong-menolong dan peduli sesama adalah kebiasaan yang paling indah.
Pesan dari cerita ini adalah bahwa tolong-menolong dan peduli sesama adalah kebiasaan yang sangat baik. Kita harus selalu bersedia membantu orang lain yang kesulitan, karena kebaikan sekecil apapun akan sangat berarti bagi mereka dan membuat kita merasa bahagia.
Posting Komentar