Berlayar Bersama Perahu Perpustakaan: Sebuah Resensi Buku.
Oleh: Sri Sugiastuti
Pernahkah Anda membaca buku kumpulan Pentigraf? Bagaimana perasaan Anda setelah membaca buku tersebut? Pentigraf (Cerpen Tiga Paragraf) menjadi salah satu buku yang saya minati. Hal ini bukan tanpa alasan. Saat ini tulisan singkat yang mengandung pesan moral tertentu sedang diminati.
Era dunia digital dan kehidupan yang serba cepat membuat pegiat sastra di tanah air memiliki banyak terobosan agar bisa berkarya dengan efektif bernas dan memikat. Buku yang ingin saya kupas tuntas sudah ada 5 hari di atas meja komputer ku. Seminggu yang lalu buku itu baru saya kuterima dari penulisnya langsung. Sayangnya lupa meminta tanda tangan penulisnya sebelum saya reguk isi buku tersebut.
Ketika saya membuka lembaran persembahan buku tersebut disebutkan sejatinya ditulis sebagai buku pentigraf hasil imajinasi penulis memulung ide dari hasil renungan, pengamatan, membaca kehidupan yang kadang kejam kadang juga membahagiakan dan lebih sering menertawakan diri sendiri.
Malam ini ketika terbangun jelang dini hari usai ritual bermanajat, saya niatkan untuk membuka halaman demi halaman buku tersebut. Saya nikmati setiap kalimat yang diabadikan oleh Dr. Much Khoiri yang memberikan enam halaman sebagai kata pengantar buku tersebut. Ya buku berjudul 'Perahu Perpustakaan' yang ditulis oleh Telly D mendapat kata pengantar yang tepat dari orang yang tepat.
Secara detail pengantar buku ini mengenalkan pembaca rangkaian penjelasan tentang buku tersebut, apresiasi kepada penulis, sekaligus mengajak pembaca memaknai dengan bijak juga memberi asupan gizi kepada otak yang haus ilmu dan pencerahan.
Saya kutip satu paragraf bagian dari kalimat yang ada di halaman viii. "Dengan memadukan pemahaman kadang sastra dan imajinasi sosiologis pembaca diharapkan memiliki pemahaman lebih konferhensif dan utuh. Praktisnya dari 94 Pentigraf di dalam buku ini, pembaca akan menyadari bahwa setiap cerita seakan menjadi seperti sebuah sekoci kapal dengan variasi bentuk, membawa pembaca menelusuri berbagai tema kehidupan yang universal , namun dihadirkan dari sudut pandang yang segar dan tak terduga. Bahkan di paragraf ketiga, di setiap pentigraf di buku ini sengaja difungsikan sebagai_twist_ yang mengejutkan dan memberikan kesan yang mendalam"
Paragraf berikutnya cetar membahana adalah "...., melalui beberapa cerita yang beragam dalam buku ini, Anda akan merasakan manisnya cinta yang meluluhkan hati sekaligus pahitnya pengkhianatan yang mengiris perasaan. Anda akan menyaksikan persahabatan sejati yang menginspirasi, namun juga merasakan retaknya hubungan sosial yang memilukan. Tak hanya itu, dunia pendidikan yang penuh harapan, hingga kisah- kisah mistik yang menggugah rasa takut turut menghiasi perjalanan Anda, seperti kapal yang berlayar di samudera luas, setiap cerita membawa muatan emosi dan makna yang mendalam, membawa jejak yang tak mudah dilupakan." (Halaman viii -ix)
Ketika sampai di halaman 'Prakata' saya mendapatkan banyak pencerahan dan inspirasi, karena setidaknya ada tiga hal penting sebagai alasan saya membaca buku ini. Pertama pentigraf atau cerita pendek yang disajikan ibarat potret kehidupan bermakna. Kedua, setiap kisah memuat unsur empati yang mendorong kita melihat sudut pandang tokoh- tokoh yang beragam. Dan yang ketiga setiap cerita dengan berbagai tema memiliki nilai hiburan, refleksi, sekaligus memahami kedalaman ilmu dan imajinasi penulis.
Saya tidak akan membocorkan 94 cerita yang ada di buku ini. Penjelasan dan hasil membaca buku ini sudah saya uraikan sebelumnya. Buku ini layak menjadi bacaan yang menghibur, mengedukasi juga bisa untuk referensi pembaca yang ingin naik kelas untuk memahami kehidupan sekaligus untuk belajar menulis cerita pendek pentigraf.
Saya salut dengan ikhtiar dan upaya penulis untuk menghadirkan tulisan yang utuh dan bergizi. Apalagi buku ini diberi pengantar oleh Much Khoiri dosen Creative Writer dan Kajian Sastra Budaya di Unesa, Founder RVL (Rumah Virus Literasi) Seorang Penulis juga Editor andal.
Menurut saya Penulis berhasil merangkai kata-kata menjadi jaring yang begitu rapat, hingga saya merasa ikut terjebak dalam konflik para tokoh yang ada di buku ini. Penulis merangkai kalimat seperti seorang seniman melukis, dengan diksi dan majas yang bervariasi membuat setiap paragraf terasa hidup dan berdenyut. Jika Anda menyukai kejutan yang membuat rahang Anda jatuh, bersiaplah. Ada beberapa putaran tak terduga yang akan menguji naluri detektif Anda di setiap pentigraf yang ada di buku ini.
Secara umum buku ini menarik, tanpa cela baik cover, tata letak dan jenis kertas buku ini. Sedikit saran untuk pemanis di tiap halaman bisa dipadukan dengan nuansa cover bukan ukiran bunga yang kurang serasi dengan cover buku.
Dari awal hingga akhir saya membaca buku ini saya mereguknya perlahan sehingga memberi motivasi sekaligus inspirasi. Jika Anda siap untuk menikmati isi buku yang tak hanya menguji imajinasi, tetapi juga hati dan pikiran, 'Perahu Perpustakaan' menanti untuk Anda selami.
Catatan
Judul Buku: Perahu Perpustakaan
Penulis : Telly D
Editor : Dr. Much Khoiri, M.SI
Desain Cover : Imam Mundhor
Layout : Embun Media
Catatan Pertama: Januari 2025
XX+192 halaman 13x 18.5 cm
ISBN : 978 623 -8271-75-7
Penerbit. CV Kamila Press Lamongan.
Posting Komentar