Cen-cen dan Jali: Sahabat Beda Warna
Di hutan Papua yang indah, hiduplah seekor burung cendrawasih yang anggun bernama Cen-cen. Bulunya sangat indah, berwarna-warni bagaikan pelangi. Di dahan pohon sebelahnya, ada seekor burung jalak yang lincah bernama Jali. Jali punya bulu hitam pekat, namun suaranya merdu. Meskipun berbeda warna bulu dan bentuk tubuh, Cen-cen dan Jali adalah sahabat dekat. Mereka sering bermain dan bernyanyi bersama, saling menghargai keunikan masing-masing.
Suatu pagi yang cerah, saat Cen-cen dan Jali sedang asyik bercanda, muncullah Burung Hantu Angkuh, burung hantu yang sombong dan suka merendahkan yang lain. Burung Hantu Angkuh melihat Cen-cen dan Jali.
"Hah! Cen-cen, untuk apa kau berteman dengan Jalak hitam itu? Bulunya kan tidak seindah bulumu yang cerah! Kau seharusnya berteman dengan sesama burung yang cantik!" cibir Burung Hantu Angkuh dengan nada meremehkan.
Cen-cen merasa sedikit kesal mendengar ucapan Burung Hantu Angkuh. Namun, ia teringat pesan ibunya, "Anakku, setiap makhluk diciptakan berbeda. Kita harus menghargai setiap perbedaan. Kecantikan sejati itu ada di hati."
Cen-cen tersenyum pada Jali. "Tidak masalah bulu kami berbeda, Burung Hantu Angkuh. Jali adalah sahabat yang baik dan suaranya sangat indah," jawab Cen-cen dengan tenang. Jali pun mengangguk setuju. Mereka tetap melanjutkan permainan mereka, tidak peduli dengan ejekan Burung Hantu Angkuh.
Sejak saat itu, Burung Hantu Angkuh sering melihat bagaimana Cen-cen dan Jali selalu rukun dan saling membantu. Saat Cen-cen kesulitan mencari buah di tempat gelap, Jali yang bulunya gelap justru lebih mudah melihat dan membantunya. Sebaliknya, saat Jali ingin melihat pemandangan dari tempat tinggi, Cen-cen dengan mudah terbang ke sana dan menceritakan apa yang ia lihat.
Akhirnya, Burung Hantu Angkuh pun menyadari kesalahannya. Ia melihat bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk berteman, justru bisa saling melengkapi. Cen-cen dan Jali telah menunjukkan kepada semua penghuni hutan bahwa menghargai perbedaan dan toleransi adalah kunci persahabatan sejati.
Pesan dari cerita ini adalah bahwa menghargai perbedaan (termasuk perbedaan fisik) dan memiliki sikap toleransi sangatlah penting. Setiap orang unik, dan perbedaan justru bisa membuat kita saling melengkapi dan memperkaya persahabatan.
Posting Komentar