Komo dan Jago: Persahabatan di Pulau
Di sebuah pulau yang penuh bebatuan, hiduplah seekor komodo besar bernama Komo. Komo adalah hewan yang sangat besar dan kuat. Di dekat sarang Komo, ada keluarga ayam hutan kecil yang lincah, salah satunya bernama Jago. Jago dan teman-temannya sering ketakutan saat melihat Komo mendekat. Bagaimana tidak, ukuran Komo sangat besar dibandingkan mereka.
Suatu pagi, Jago sedang asyik mencari makan di dekat pohon. Tiba-tiba, Komo lewat. Jago langsung bersembunyi ketakutan. Komo melihat Jago. Ia tidak berniat jahat, hanya ingin lewat saja. Komo tahu, banyak hewan kecil yang takut padanya karena perbedaan ukuran dan jenis mereka.
Namun, ada seekor Tikus Licik, tikus yang suka memprovokasi dan membuat masalah. Tikus Licik berbisik kepada Jago. "Jago, hati-hati dengan Komo! Dia itu besar dan berbahaya! Dia bisa saja melahapmu sewaktu-waktu! Jangan dekat-dekat dengannya!" kata Tikus Licik dengan suara pelan tapi menghasut.
Jago pun semakin takut pada Komo. Padahal, Komo tidak pernah mengganggu. Komo sendiri merasa sedih karena hewan-hewan lain selalu menjauhinya. Ia teringat pesan orang tuanya, "Komo, setiap makhluk punya tempatnya di hutan ini. Kita harus belajar hidup berdampingan dan menghargai keberadaan mereka."
Suatu sore, terjadi kebakaran kecil di hutan karena cuaca sangat panas. Api mulai menjalar ke arah sarang ayam hutan. Jago dan keluarganya panik, mereka terlalu kecil untuk memadamkan api.
Jombo yang melihat itu, langsung bergerak cepat. Dengan tubuh besarnya, ia menginjak-injak api yang kecil hingga padam. Ia juga membasahi area sekitar sarang ayam hutan dengan air yang ia muntahkan dari mulutnya, mencegah api mendekat. Jago dan keluarganya selamat berkat Komo.
Jago yang awalnya takut, kini menghampiri Komo dengan rasa terima kasih. "Terima kasih, Komo! Kau sudah menyelamatkan kami," kata Jago.
Komo tersenyum. "Kita semua tinggal di pulau ini, Jago. Kita harus saling menjaga, tidak peduli besar atau kecil," jawab Komo.
Sejak hari itu, Jago dan ayam hutan lainnya tidak lagi takut pada Komo. Mereka belajar bahwa perbedaan ukuran dan jenis tidak menghalangi mereka untuk hidup berdampingan dan saling toleransi. Tikus Licik pun akhirnya tidak punya bahan untuk memfitnah lagi, karena semua melihat kebaikan Komo.
Pesan dari cerita ini adalah bahwa menghargai perbedaan (termasuk perbedaan ukuran dan jenis) serta memiliki sikap toleransi sangat penting agar kita bisa hidup berdampingan dengan damai dan saling membantu di lingkungan yang sama.

Posting Komentar