Selamat datang di cahayabundaastuti.com

Jalan Jalan Ke Masjid Putra Jaya

Jumat, 02 September 201615komentar



Dok Pribadi 3 Nov 2013
Suara azan subuh  sayup terdengar di luar sana. Saya terbangun dan teringat kalau semalam baru saja tiba di Kuala Lumpur. Rasa penat sudah sirna berganti dengan bayangan acara kami pagi ini yang akan menunjungi Masjid Putra Jaya dan Genting High Land. Setelah berdandan rapi kami ke luar kamar dan menemui tuan rumah. 2 cangkir teh  hangat  sudah tersedia di meja ruang tamu dan segera kami seruput perlahan mengaliri tenggorokan kami dan berefek nyaman di tubuh ini.

Udara segar setelah hujan sangat terasa. Basahnya pepohonan dan jalan aspal yang sebagian masih tergenang air menandakan bahwa hujan cukup deras semalaman. Mengingat perjalanan Hulu Klang ke Masjid Putra Jaya cukup jauh, kami memutuskan sarapan di kedai yang akan kami lalui. Mobil yang kami tumpangi akhirnya parkir di kedai yang terlihat cukup ramai. Terpampang berbagai menu yang tersedia di kedai itu. Ada Nasi Rendang, nasi Lemak, Nasi Kerabu, nasi ayam Percik, yang bernuansa India juga ada seperti Nasi Kandar, Nasi briyani, dan berbagai roti. Ada roti canai, roti telur, dan roti tosai. Saya memilih roti canai telur dengan bumbu curry yang lezat dan segelas teh tarik ( campuran teh yang dicampur dengan susu kental manis ).

Setelah bahan bakar penumpang diisi, mobil melaju ke arah Kota modern Putra Jaya, tujuan kami mengunjungi majid Putra Jaya . Selain masjid di kota modern ini ini terdapat semua kantor pemerintahan, danau, jembatan, dan juga kantor perdana menteri. Kota ini terlihat  sangat modern. Masjid ini merupakan fasilitas yang disediakan pemerintah bagi pejabat dan petinggi pemerintahan Malaysia, dari mulai duta besar hingga pejabat lainnya.

Sungguh infra stuktur yang dibangun Malaysia memang luar biasa. Kubah masjid Putra   berwarna merah jambu identik dengan arsitektur masjid-masjid yang ada di Mesir. Sedang bagian dalam masjid didominasi dengan seni ukir tradisional Melayu yang dilengkapi dengan panel-panel dari kayu.Karena kami datang sebelum waktu sholat zuhur, jadi kami hanya sholat dhuha 4 rakaat.

Terlihat di halaman masjid dan juga di dalamnya wisatawan asing yang non muslim, sehingga ketika meraka masuk ke dalam masjid mereka harus mengenakan pakian yang menutup aurat, berupa jubah berwarna merah cerah. Kami bisa mengambil gambar sesukanya. Tahun 2003 saya pernah ke masjid ini sebelumnya. Waktunya lebih lama dan bisa berjalan-jalan lebih leluasa di halaman sekitar masjid yang di lengkapi dengan pertokoan, perpustakaan.

Keindahan pemandangan dengan danau, jembatan dan hamparan taman yang luas menandakan bahwa masjid ini memiliki konsep pembanguna yang tertata dengan baik. Hmm jadi membayangkan seandainya Ibukota Jakarta dipindah ke luar Jawa. Dan dibuat suatu kota pemerintahan yang ditata dengan benar, pasti tidak akan kalah keren dengan Malaysia dan Putrajaya.

Mengingat waktu yang kami miliki sangat singkat jadi tidak bisa berlama-lama di sana. Kami berncana siang ini juga ke Genting High Land. Yach terpaksa deh walau belum puas berada di Putra jaya kami harus melanjutkan perjalanan.
Share this article :

+ komentar + 15 komentar

6 September 2016 pukul 01.36

suatu saat pingin mengunjungi negeri jiran.

6 September 2016 pukul 23.03

MasyaAllah Bunda udah sampai ke negeri ini ya? Saya juga pengen, suatu saat bisa keliling-keliling lihat dunia luar Bun, :)

25 September 2016 pukul 23.17

Kapan ya Bun saya bisa mengunjungi masjid ini juga? Hehe.. pengen... traveling, apalagi sampai ke luar negeri gini. Hemm...

2 Maret 2020 pukul 17.36

Semoga kapan-kapan saya juga bisa travelling seperti Bunda.

19 Juli 2020 pukul 11.43

Enak banget jalan2nya, jd oengen jg.
Jngn lupa jalan2 ke tempat aku jg kk

17 Agustus 2020 pukul 19.24

pingin juga berkunjung

21 Januari 2021 pukul 00.34

Mantap

28 Maret 2021 pukul 02.23

Menarik bu

28 Maret 2021 pukul 03.32

Tema antologi kita ya

28 Maret 2021 pukul 04.25

Senang sekali keliling dunia bunda, apalagi ditempat-tempat religi dan bersejarah.

28 Maret 2021 pukul 04.45

jadi ingin berkunjung...

28 Maret 2021 pukul 07.45

Saya pernah ke Malayasia, cuma nggak singgah di mesjid itu, karena ada kegiatan yang lain, hanya lihat dari ke jauhan. Jadi mau ke sana lagi

28 Maret 2021 pukul 07.49

Sudah 5 tahun berlalu. Tulisan ini masih ada dan pasti abadi selama blogspot msh ada.. keren Bun...

29 Maret 2021 pukul 21.53

O tulisan ini sudah lama, tapi terasa kemarin, tulisan nya ringan sehingga membaca nya juga nyaman, digitalisasi moment literasi zaman sekarang ... Syukron

24 Juli 2021 pukul 20.42

Bagus ya kisahnya meski sudah lama terjadi bisa berkesan di masa kini..

Posting Komentar

 
Support : Cahaya Bunda Astuti | Creating Website | Ali Hasyim | Mas Alizacky | Pusat Promosi
Copyright © 2016. Cahaya Bunda Astuti - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Cahayabundaastuti.com
Proudly powered by Blogger