Tantangan Menulis Puisi Religi Hari ke 17
49. Nirwana
Nirwana
Harapan kita
Ikhtiar bisa jadi penghuninya
Yakini dengan amal makruf nahi mungkar.
Telaga Al Kautsar
Ghoib keberadaannya
Kelak kita jumpai di kampung akhirat
Semua yang meyakini ingin berada disana.
Ketika Allah rida
Dan mereka pun rida
Ada berita gembira yang disampaikan
Ada surga yang mengalir sungai- sungai
Itulah kemenangan yang benar.
Surakarta Hadiningrat 17012023
Kutipan
"Sungguh aku memiliki telaga yang luasnya bagai antara Eliya (Baitul Maqdis) dan Ka'bah. Atau perawi mengatakan: antara Eliya dan Shana'a (Yaman). Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Di sana ada gelas sebanyak bintang di langit. Membentang kepadanya dua aliran dari surga. Yang satu aliran dari perak. Yang satu dari emas. Siapa pun yang meminum airnya tidak akan haus lagi selamanya," (HR Abu Ya'la dan Ibnu Hibban).
50. Harapan dan Doa
Manusia diciptakan untuk beribadah
Diberikan petunjuk manual yang harus dikerjakan
Hidup itu pilihan
Orang yang berorientasi pada akhirat hidupnya selamat.
Banyak godaan dan ujian datang
Seberapa tegar menghadapinya
Seberapa cermat mengatasinya
Adakah ragu dan putus asa?
Bukan hamba Allah pilihan yang cepat menyerah
Apalagi hanyut dalam lembah nista.
Bangkitlah ada harapan dan doa
Mengiringi tiap langkahmu yang lurus
Berserah diri dan yakini
Pertolongan datang saat kau ikhlas dengan segalan ketetapan-Nya.
Surakarta Hadiningrat 17012023
Kutipan
"Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan". Al Araf :43
51. Musibah
Musibah
Datang tanpa diundang
Musibah ada
Bagian dari qudratullah
Sebuah keniscayaan
Takdir dari Allah untuk hamba-Nya.
Musibah
Hadir untuk menguji kesabaran manusia
Dan
Mengingatkan akan maha Kuasa-Nya
Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali
Banjir
Tanah longsor
Gempa bumi
Tsunami
Atau
Kebakaran
Segala sesuatu yang meresahkan
memakan korban, dan menelan kerugian jiwa, raga dan materi
Ucapkan Allahu akbar
Laahaula walaquata illabillah.
Surakarta Hadiningrat 17012023
Kutipan
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." QS. at Taghabun ayat 11
+ komentar + 5 komentar
Mantab lanjut
keren bunda
Alhamdulillah
Mantul puisinya...
Selalu mantul puisinya..
Semangat terus bun..
Posting Komentar