Selamat datang di cahayabundaastuti.com

Mencari Bekal Pulang dengan Menambah Ketakwaan.(Ikhtiar Memperbaiki Diri di Usia yang Tersisa)

Kamis, 28 Desember 20232komentar


Mencari Bekal Pulang dengan Menambah Ketakwaan.
(Ikhtiar Memperbaiki Diri di Usia yang Tersisa)

Oleh: Sri Sugiastuti 

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." Surat Al Hasyr Ayat 18

Hidup di dunia yang sementara ini, tak lain dan tak bukan untuk beribadah kepada Allah  SWT. Sesungguhnya keabadian itu milik Allah. Ketika kita beribadah tentu saja diniatkan dengan ikhlas karena Allah, agar dimudahkan menggapai rida-Nya. Mengapa kata 'takwa' diulang dua kali di dalam ayat ini?

Setiap kaum muslimin dituntut untuk memperhatikan kembali agar menyempurnakan yang baik atau memperbaiki bila ada kekurangan, sehingga jika tiba saatnya amalan tampil sempurna. Atas dasar ini, ulama Thabathaba'i berpendapat perintah takwa yang kedua dimaksudkan untuk perbaikan dan penyempurnaan amal-amal yang telah dilakukan atas dasar perintah takwa yang pertama.

Menukil dari jurnal Meningkatkan Ketakwaan melalui Proses Introspeksi Diri oleh Putri Wulan Afandi dkk, perintah bertakwa pada Allah SWT dalam surah Al Hasyr ayat 18 disebutkan sebanyak dua kali. Hal ini menunjukkan adanya penekanan terhadap orang-orang beriman agar selalu berhati-hati akan apa yang dikerjakan karena Allah Maha Melihat meski dalam keadaan tertutup sekalipun.

Dalam buku Semesta Sejahtera susunan Dedi Mulawarman dkk, surah Al Hasyr ayat 18 memberi arahan kepada manusia untuk mengambil pelajaran dari apa yang diperbuat untuk bekal di hari esok. Untuk menguatkan ketakwaan kita salah satunya dengan salat tepat waktu. Hal ini mencerminkan kedisiplinan seseorang.

Dalam hadis Nabi pernah bersabda bahwa orang yang cerdas adalah orang yang suka intropeksi dan evaluasi diri. Ia rajin beramal untuk mencari bekal pulang ke kampung akhirat. Salah satunya ketika ada kesempatan menghadiri kajian di taklim maka ia bersegera. Ia meyakini orang yang beramal saleh dan  mau beramal saleh, maka derajatnya akan ditinggikan.

Sebaliknya ada orang yang lemah yaitu orang yang mengikuti hawa nafsu. Mereka tidak semangat beribadah. Tidak cerdas saat harus tunduk kepada Allah. Mereka juga sering berangan-angan. Mereka tidak menyadari akan campur tangan Allah dengan sifatnya yang Maha pengasih dan Penyayang. 

Sesungguhnya Allah sudah mengatur semua. Ada Al quran dan hadis sebagai petunjuk. Kita diminta untuk membaca, menghayati, memahami dan mengamalkan. Satu contoh ayat pengingat agar kita tidak salah melangkah atau membuat fitnah juga keterangan palsu. Di dunia, manusia  bisa mengutarakan kesaksian menggunakan mulut saja. Namun pada surat Yaasin ayat 65 dijelaskan, nantinya di hari kiamat akan ada anggota tubuh yang bersaksi atas perbuatan selama di dunia. Wajar ketika manusia melakukan kesalahan selama hidup di dunia. Tak jarang juga kerap memberikan kesaksian palsu dengan cara berbohong atau menutupi kebenaran. Kejadian seperti ini mudah saja terjadi karena mulut menjadi satu-satunya penyampai kesaksian tersebut.

Sementara firman Allah di surah Yaasin ayat 65; "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan."

Sangat jelas tafsir menukil dari Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an ketika Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I menjelaskan maksud dari surat Yaasin ayat 65 sebagai berikut: Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman menerangkan keadaan mereka di tempat yang penuh kesengsaraan itu. Dengan menjadikan mereka bisu tidak bisa bicara, sehingga mereka tidak sanggup mengingkari apa yang telah mereka kerjakan berupa kekafiran dan sikap mendustakan. Anggota badan mereka akan memberikan kesaksian terhadap apa yang mereka kerjakan dan akan dijadikannya dapat berbicara oleh Allah yang mampu menjadikan segala sesuatu dapat berbicara.

Pada hari ini kami tutup mulut mereka sehingga tidak dapat berkata bohong atau berdalih sedikit pun. Tangan mereka akan berkata kepada kami perihal perbuatan yang mereka lakukan di dunia, dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Dengan demikian, mereka tidak mungkin mengelak atas dosa yang telah mereka lakukan. Di hari akhir dikunci mati mulut mereka. Tanganlah  yang  bicara.

Sedangkan di akhir zaman kita sudah menyaksikan bagaimana orang memfitnah tidak dengan mulut tetapi dengan tangan dan kaki. Ingat semua anggota tubuh akan bersaksi.

Maka sangat penting menjaga lisan.Bila tidak bisa berkata baik lebih baik diam. Mari memperbaiki Memperbaiki diri dengan beramal saleh dan berbuat kebaikan. UpzyKan bisa 
membantu dan bersedekah kepada  kerabat,tetangga dan duafa. Kita pun perlu mawas diri dengan bermuhasabah, memohon ampunan dengan cara tetap menjaga diri.
Orang yang mawas diri dan menyediakan waktunya untuk bermuhasabah, memohon ampunan, akan dihisab dengan cara yang ringan.

Semoga tulisan ini bisa sebagai pengingat diri dan memotivasi agar tetap istikamah di jalan Allah. Aamiin YRA.

Surakarta Hadiningrat 29 Desember 2023.

Share this article :

+ komentar + 2 komentar

28 Desember 2023 pukul 20.17

Aamiin ya robbal alamiin

29 Desember 2023 pukul 15.05

Terima kasih Omjay

Posting Komentar

 
Support : Cahaya Bunda Astuti | Creating Website | Ali Hasyim | Mas Alizacky | Pusat Promosi
Copyright © 2016. Cahaya Bunda Astuti - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Cahayabundaastuti.com
Proudly powered by Blogger