Silahturahmi itu indah. Tak percuma perjuangan yang dijalani untuk bisa merenda momen istimewa bersama sahabat literasi RVL di Kopdar ketiga RVL di BBGP Jatim.
Catatan Receh: Refleksi Perjalanan Solo-Malang PP dalam Kopdar Ketiga RVL Luring 2024.
Oleh : Bu Kanjeng
"Menjaga silaturahmi adalah investasi terbaik yang bisa kita dilakukan. Dengan bersilaturahmi, tidak hanya memperkuat tali persaudaraan, tetapi juga membuka peluang untuk mendapatkan rezeki yang tak terduga."
Entah mengapa, tidak seperti biasanya Bu Kanjeng tidak segera packing perlengkapan yang harus dibawa untuk perjalanan ke luar kota. Komunitas menulis RVL (Rumah Virus Literasi) yang diikuti punya hajat besar yang biasa dihelat setiap tahun, selalu dihadiri. Kali terlalu banyak pertimbangan. Maklum kopdar ini hampir gagal dikarenakan banyak faktor. Memang ada banyak hal yang membuatnya galau. Galau yang bertubi-tubi.
Kondisi suami bu Kanjeng yang sakit, membuatnya ketar-ketir, bisa hadir atau tidak. Bu Yanti Bestinya dari Ambarawa tidak bisa hadir, bertepatan dengan peringatan 100 hari adiknya yang meninggal. Uni Rita sesama PANG, yang punya PR sama dengan Bu Kanjeng dan Puang Telly, merawat suami sakit. Bu Mien yang dari Purwokerto tiba-tiba batal hadir, padahal Bu Kanjeng berharap bisa satu gerbong KA dan bisa ngerumpi bareng,
Pak Polisi Bahasa dari Musi Rawas yang seharusnya duet berbagi ilmu self editing pun punya alasan kuat untuk batal hadir. Dengan kata lain berat di ongkos dan agenda padat merayap. Baru saja menghadiri wisuda buah hatinya, dan Desember juga ada agenda di Malang. Beliau lah yang lebih bijak membuat skala prioritas. Sementara Pak Tion yang tinggal di Semarang, anggota pertama yang transfer biaya kopdar sekaligus sebagai kompor agar anggota RVL bersemangat hadir pun, ada agenda di rumahnya yang sulit untuk ditinggalkan.
Begitu juga dengan saudara muda saya yang dari Tegal, sudah berupaya packing dan dalam hitungan jam, izin dari atasan pun tak muncul. Alias gagal hadir di kopdar ketiga RVL. Padahal bocorannya ada sesuatu yang mau diberikan untuk Bu Kanjeng dan teman- teman yang hadir di Kopdar Ketiga RVL.
Masih ada satu anggota RVL yang membuat Bu Kanjeng penasaran dan berencana mau hadir nyatanya mundur teratur, ia pilih daring. Beliau Pak Mustajib, saat ini tinggal di Lombok yang ngefans berat dengan Puang Telly D, juga Founder RVL Pak Haji Banyak Much Khoiri.
Tak ketinggalan satu lagi my bestie dari Gunungkidul Ibu Endang Dres, seorang PANG dan salah satu pendiri PELITA (Pegiat Literasi Aktif) di Gunungkidul. Info di grup perjalanan sudah sampai Jepara di sore hari dengan info otw Malang. Anehnya saat Bu Kanjeng sudah di lokasi kota Batu, baru berkabar kalau beliau putar balik ke GK dengan alasan anak cucu dari Bandung liburan alias pulang kampung. Hadeh
Bersama Bu Mila. Sahabat literasi di RVL yang menemani Bu Kanjeng. Saat Ahad pagi sebelum kegiatan kopdar ketiga RVL dilanjut, jalan-jalan keliling area BBGP Jatim.
Bu Kanjeng tidak tahu skenario yang Allah rencanakan. Kegiatan yang dijadwalkan tanggal 12-13 Oktober 2024, mundur menjadi tanggal 26- 27 Oktober 2024. Setelah kasak-kusuk jarak jauh antara Makassar, Solo dan Purwokerto akhirnya info sudah fix ikuti luring, Bu Kanjeng baru bergerak, ia minta dipesankan tiket KA dengan prioritas diskon 20 persen untuk katagori Lansia.
Sengaja KA yang dipilih, baik untuk kedatangan di Malang dan keberangkat menuju Solo, KA sama dengan pilihan Bu Mien. Ternyata Bu Mien batal hadir dengan kendala di sekolah pun ada acara istimewa yang tidak bisa dihindari. Alhamdulillah masih ada Bu Mila yang dari awal harusnya duduk berjejer di gerbong KA Purwokerto-Malang bersama Bu Mien. Turun di stasiun Malang Kota Lama lalu meneruskan perjalanan ke Batu bersama Bu Kanjeng. Itu rencana manusia, rencana Allah beda.
Tepat pukul 3.20 dini hari saat turun dari KA, dan ikhtiar mencari poster, tiba-tiba ada sosok ibu muda yang memanggil Bu Kanjeng. Berpelukan. Kami pun menuju musala stasiun, melepas penat sambil menunggu azan Subuh berkumandang. Usai salat, kami berusaha kontak Bu Rosalina, si MC andalan RVL yang bertugas di sie acara untuk bareng ikut jemputan menuju lokasi Kopdar.
Terbayang di benak Bu Kanjeng pertemuan keduanya dengan Bu Lina pasti heboh. Ternyata Bu Lina bukan turun di stasiun dimana Bu Kanjeng dan Bu Mila menunggu, tetapi dia turun di stasiun Malang Kota Baru, kepanikan sesaat melanda. Namun, ada solusi. Setelah bertukar nomor kontak dengan Pak Fahmi, driver yang menjemput, masalah pun terurai.
Muncul masalah baru ketika perut Bu Kanjeng keroncongan. Maklum ia hanya bawa bekal air putih yang dicampur madu. Kereta berangkat pukul 22.00 waktunya bobo manis. Sehingga ia engga ke Restorasi maupun sekadar membeli minuman dan makanan yang ditawari oleh pramugara KA. Karena stasiun Malang Kota Lama itu kecil, tidak ada yang bisa dibeli untuk mengganjal perut Bu Kanjeng. Ia dan Bu Mila fokus menunggu jemputan.
Bu Kanjeng terus memantau Bu Lina dan driver mobil jemputan. Alhamdulillah aman. Akhirnya mobil Hiace putih dengan lipstik merah menuju tempat Bu Mila dan Bu Kanjeng menunggu. Suasana di mobil jadi ramai, celoteh Bu Lina dan perjalanannya. Dari depan Bu Lina menyodorkan roti bakery khas Malang. Ahay... itu yang diharapkan Bu Kanjeng karena perutnya sudah protes minta asupan. Roti itu membuat perut Bu Kanjeng tenang.
Obrolan ala RVL semakin seru, sehingga tak terasa mobil sudah memasuki halaman luas BBGP (Balai Besar Guru Penggerak) Jatim. Saat memasuki lobi tempat penginapan dari kejauhan sudah terlihat sosok Founder RVL dengan busana santainya kaos dan sarung.Terlihat awan mendung di wajahnya. Tentu saja kaca mata Bu Kanjeng bisa menduga, dalam hitungan puluhan menit acara pembukaan dan ritual lainnya akan digelar. Say hallo dan berjabat tangan sejenak.
Ini sosok PANG Tangguh yang punya komitmen besar mengedepankan silahturahmi dan menghargai kesempatan yang Allah berikan untuk bisa membahagiakan banyak orang yang ada di sekitarnya.
Saat mengambil kunci kamar di resepsionis, dan Bu Kanjeng memandangi setiap sudut lobi. Tiba-tiba suara dan sosok yang menjadi target Bu Kanjeng peluk, akhirnya muncul. Mereka berpelukan dalam tangis haru. Ternyata dua PANG ini hatinya lembut dan satu frekuensi. Mereka sangat bersyukur dengan segala kemudahan dan kemampuan yang diberikan Allah untuk bisa membersamai acara Kopdar Ketiga RVL di Malang sampai SELESAI. Ini menjadi satu anugerah terindah untuk duo PANG.
"Sesungguhnya setiap peristiwa, baik itu yang menyenangkan maupun menyakitkan, pasti mengandung hikmah di dalamnya. Terkadang, kita perlu waktu untuk bisa memahaminya."
Bersambung ya
Surakarta Hadiningrat, 4 November 2024.
+ komentar + 4 komentar
Alhamdulillah...semua terdokumentasikan. Semangat Bunda ...sehat selalu....
Semoga Bunda selalu diberikan kesehatan, aamiin
Alhamdulillah bisa bersama bunda kanjeng itu sesuatu yg luar biasa
Semoga ada kesempatan untuk bersama lg dg bunda kanjeng
Sehat selalu bunda kanjeng
Se
Subhanallah! Pertemuan dan tulisan indah, semoga menjadi nilai ibadah yang berlimpah. Aamiin
Posting Komentar