Jangan Sampai Tenggelam dalam Fatamorgana Dunia
Bismillahirrahmanirrahim
Pernahkah Anda merasa seperti orang kehausan di tengah gurun, terus minum air laut, namun dahaga tak kunjung hilang? Itulah gambaran bagi mereka yang mengejar syahwat dunia—harta, kedudukan, popularitas, dan segala kenikmatan fana. Mereka terus mencari, berharap menemukan kepuasan, padahal yang didapatkan hanyalah rasa haus yang semakin menjadi-jadi.
Sulit memang untuk berhenti ketika kita belum menyadari ada sumber air yang jauh lebih jernih dan menyejukkan. Sumber air itu adalah kesadaran akan hakikat kehidupan sejati, yang bukan di dunia ini. Orang-orang yang berpandangan jauh ke depan, yang mampu berpikir jernih, merekalah yang akan mencari sumber kebahagiaan abadi, bukan sekadar kesenangan sesaat.
Tidakkah cukup kita merasakan lelah mengejar fatamorgana dunia ini? Belumkah tiba saatnya kita melepaskan diri dari belenggu yang mengikat dan membebani jiwa? Ingatlah, bahwa keberuntungan sejati bukan terletak pada apa yang kita kumpulkan di dunia, melainkan pada pemahaman kita tentang tujuan hidup yang sebenarnya.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran: 185: "Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." Ayat ini mengingatkan kita bahwa apa yang kita kejar di dunia ini pada hakikatnya adalah tipuan, yang bisa menjauhkan kita dari kebahagiaan hakiki jika kita terlalu terbuai.
Demikian pula dalam QS. An Nisa': 77, Allah menegaskan: "Katakanlah: 'Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa.'" Jelas sekali bahwa perbandingan antara kesenangan dunia dan akhirat bagaikan setetes air di lautan. Kebahagiaan sejati hanya akan ditemukan di akhirat bagi mereka yang bertakwa.
Bahkan, Allah SWT juga berfirman dalam QS. Ar Ra’du: 26: "Mereka merasa bahagia dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)." Ayat ini menggambarkan betapa minimnya nilai kebahagiaan dunia jika dibandingkan dengan kebahagiaan abadi di akhirat.
Untuk melengkapi pemahaman ini, mari kita renungkan sabda Rasulullah SAW: "Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa kalian, tetapi yang aku khawatirkan atas kalian adalah jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana telah dibentangkan untuk umat sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba memperebutkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba, kemudian dunia itu menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini dengan jelas mengingatkan kita akan bahaya terbuai oleh gemerlap dunia.
Semoga kita tidak termasuk golongan yang disebutkan dalam QS. Al A’la: 16-17: "Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal." Mari kita jadikan akhirat sebagai tujuan utama, dan gunakan dunia ini sebagai jembatan untuk meraih kebahagiaan abadi.
Medio, Juli 2025
Posting Komentar