Selamat datang di cahayabundaastuti.com

Kekuatan Hidup di Momen Ini

Rabu, 23 Juli 20250 komentar


Kekuatan Hidup di Momen Ini

Seringkali, di tengah hiruk pikuk kehidupan, kita lupa akan kekuatan luar biasa yang tersembunyi dalam setiap detik yang kita jalani. Pikiran kita cenderung melayang ke masa lalu yang tak bisa diubah, atau terhanyut dalam kekhawatiran tentang masa depan yang belum tiba. Padahal, kebahagiaan sejati, ketenangan batin, dan potensi terbesar kita sesungguhnya berada di momen ini—detik yang sedang kita hirup, tindakan yang sedang kita lakukan, dan orang-orang yang sedang bersama kita. Inilah fondasi utama untuk membangun kehidupan yang bermakna dan berlimpah berkah.

Mereka yang sejati menikmati hidup adalah mereka yang mampu menyelami setiap detik yang diberikan hari ini. Mereka tidak membiarkan diri mereka terbawa arus "seandainya dulu begini" atau "bagaimana jika besok begitu". Misalnya, seorang ibu yang seharusnya menikmati waktu bermain bersama anaknya, justru terus-menerus memikirkan tagihan yang belum dibayar atau pertengkaran kecil dengan pasangannya kemarin. Atau seorang pekerja yang sedang mengerjakan proyek penting, namun pikirannya terpecah karena teringat kegagalan proyek sebelumnya, atau khawatir akan tenggat waktu yang ketat di depan. Ini adalah contoh nyata bagaimana kita seringkali tersita oleh bayangan masa lalu dan fatamorgana masa depan.
Penderitaan, sejatinya, adalah buah dari ketidakmampuan kita berdamai dengan masa lalu dan berani menghadapi masa depan dengan ketenangan. 

Penyesalan atas keputusan yang telah diambil atau kejadian yang tak bisa diubah akan terus menghantui, mengikis kebahagiaan. Begitu pula kekhawatiran berlebihan akan hal-hal yang belum terjadi, yang justru akan melumpuhkan dan menghalangi kita untuk bertindak optimal pada hari ini. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 277: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan salat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." Ayat ini secara tidak langsung menekankan pentingnya berfokus pada amal saleh saat ini untuk mencapai ketenangan di kemudian hari.

Padahal, kunci kedamaian dan penentu masa depan kita terletak pada bagaimana kita menjalani hari ini. Setiap tindakan, setiap pilihan, setiap respons yang kita berikan pada saat ini, akan membentuk fondasi bagi hari esok yang lebih baik dan membantu kita berdamai dengan kenangan kemarin. Bayangkan seorang mahasiswa yang fokus belajar hari ini, meskipun dia pernah gagal di mata kuliah sebelumnya. Dengan fokusnya saat ini, dia tidak hanya memperbaiki prestasinya, tetapi juga menumbuhkan keyakinan bahwa dia mampu. Inilah esensi dari "hidup pada hari ini" yang sebenarnya.

Setiap fajar yang menyingsing adalah sebuah anugerah, sebuah kesempatan untuk terlahir kembali dengan lembaran yang bersih. Ini adalah momen untuk melepaskan beban kemarin, membuang kekhawatiran esok, dan mengisi setiap detik dengan semangat baru, harapan yang membara, dan energi positif. Kisah seorang penyintas penyakit kronis seringkali menjadi contoh inspiratif. Setelah menghadapi pengalaman pahit, mereka memilih untuk hidup sepenuhnya di hari ini, mensyukuri setiap napas, dan menjalani hidup dengan tujuan yang lebih jelas, tanpa lagi terbelenggu oleh masa lalu atau ketakutan akan masa depan.

Kita patut bersyukur atas setiap saat yang kita miliki, karena waktu adalah karunia tak ternilai yang tak bisa kembali. Janganlah kita "meminjamkan" momen berharga ini untuk memikirkan hal-hal yang sudah lewat atau belum tiba. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadis Riwayat Tirmidzi: "Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: Mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, luangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu." Hadis ini dengan tegas mengingatkan kita untuk memanfaatkan waktu yang ada saat ini, sebelum kesempatan itu hilang.

Fokus pada hari ini bukan berarti kita mengabaikan perencanaan atau pelajaran dari masa lalu. Sebaliknya, ini adalah tentang memegang kendali atas apa yang bisa kita kendalikan: yaitu respons kita terhadap realitas saat ini. Seorang pengusaha yang bangkrut bisa memilih untuk terus meratapi kegagalannya, atau dia bisa mengambil pelajaran dari kesalahan tersebut dan bangkit kembali dengan strategi baru, fokus pada peluang yang ada sekarang. Pilihan kedua menunjukkan kekuatan hidup di masa kini.

Mari kita jadikan setiap detik sebagai ladang amal, ladang kebaikan, dan ladang untuk bertumbuh. Ketika kita menyadari bahwa hari ini adalah modal utama kita, maka kita akan lebih bijak dalam menggunakannya. Kita akan lebih menghargai orang-orang di sekitar kita, lebih bersemangat dalam beribadah, dan lebih produktif dalam berkarya. Pada akhirnya, inilah yang akan membawa kedamaian hakiki ke dalam hati, melapangkan dada dari beban masa lalu, dan menumbuhkan optimisme untuk masa depan yang lebih cerah.

Maka, hiduplah pada hari ini! Sambutlah dengan penuh syukur, isi dengan kebaikan, dan rasakan setiap momennya. Karena sesungguhnya, hari ini adalah anugerah terbesar yang Allah berikan kepada kita, kesempatan emas untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan jembatan menuju kebahagiaan yang sejati. Apakah Anda siap untuk memeluk hari ini dengan sepenuh hati?

Medio, Juli 2025

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cahaya Bunda Astuti | Creating Website | Ali Hasyim | Mas Alizacky | Pusat Promosi
Copyright © 2016. Cahaya Bunda Astuti - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Cahayabundaastuti.com
Proudly powered by Blogger