Selamat datang di cahayabundaastuti.com

Kuro si Kura-kura yang Jujur (Jujur)

Sabtu, 26 Juli 20250 komentar


Kuro si Kura-kura yang Jujur
Di tepi sungai yang jernih, hiduplah seekor kura-kura bernama Kuro. Kuro adalah kura-kura yang baik dan ramah. Setiap hari, ia sering melewati sebuah jembatan kayu kecil yang menghubungkan dua sisi sungai. Jembatan itu sudah agak rapuh, dan semua tahu harus hati-hati melewatinya.
Suatu sore, Kuro sedang asyik bermain. Tanpa sengaja, ia melompati jembatan itu dengan sedikit terlalu semangat. Krek! Terdengar suara retakan. Salah satu papan jembatan patah! Kuro terkejut. Ia melihat papan yang rusak, lalu melihat sekeliling. Tidak ada yang melihat. Hati Kuro diliputi perasaan bersalah. Haruskah ia diam saja?
Saat Kuro termenung, muncullah Buaya Licik, buaya yang terkenal suka mengambil keuntungan dan memfitnah. Buaya Licik melihat papan yang patah. "Wah, siapa ini yang merusak jembatan? Pasti hewan yang ceroboh dan tidak bertanggung jawab!" kata Buaya Licik dengan suara keras, seolah mencari tahu siapa pelakunya, padahal ia sudah punya dugaan.
Mendengar itu, jantung Kuro berdebar kencang. Ia tahu, kalau ia diam saja, mungkin tidak ada yang tahu. Tapi ia teringat kata-kata ayahnya, "Kuro, berani berbuat, berani bertanggung jawab. Kejujuran itu harta paling berharga."
Dengan ragu-ragu, Kuro memberanikan diri. "Maafkan aku, Buaya Licik... dan teman-teman semua," kata Kuro dengan suara pelan tapi jelas. "Aku yang merusak jembatan ini. Aku tidak sengaja melompat terlalu keras."
Semua hewan terkejut. Buaya Licik pun terdiam, tak menyangka Kuro akan jujur mengakui kesalahannya.
"Aku akan memperbaikinya," lanjut Kuro. Dengan bantuan teman-teman yang kagum dengan kejujurannya, Kuro mengumpulkan kayu dan mulai memperbaiki jembatan itu sedikit demi sedikit. Meski lambat, ia mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Akhirnya, jembatan itu kembali utuh dan kokoh.
Sejak saat itu, semua hewan semakin menghormati Kuro. Mereka tahu, Kuro adalah hewan yang jujur dan berani mengakui kesalahan, serta mau bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
Pesan dari cerita ini adalah bahwa jujur mengakui kesalahan itu adalah tindakan yang berani dan baik. Meskipun awalnya sulit, dengan berani mengaku dan mau bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan, kita akan lebih dihormati dan dapat belajar dari pengalaman.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cahaya Bunda Astuti | Creating Website | Ali Hasyim | Mas Alizacky | Pusat Promosi
Copyright © 2016. Cahaya Bunda Astuti - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Cahayabundaastuti.com
Proudly powered by Blogger