Selamat datang di cahayabundaastuti.com

"Troy" Andalan Penggemar Film Kolosal Sejarah Dunia

Jumat, 17 Maret 20235komentar


"Troy" Andalan Penggemar Film Kolosal Sejarah Dunia

Oleh: Sri Sugiastuti

Tanggal rilis: 14 Mei 2004 (Amerika)
Sutradara: Wolfgang Petersen
Box office: 497,4 juta USD
Diadaptasi dari: Ilias, Aeneid
Bahasa: Inggris
Produser: Wolfgang Petersen; Diana Rathbun; Colin Wilson; Plan B Entertainment


_Prince? What Prince? What a son of a king would accept a man’s hospitality, eat his food, drink his wine, embrace his friendship, then steal his wife in the middle of the night? (Menelaus)_

Pangeran? Pangeran macam apa? Anak raja apa yang menerima keramahan seseorang, menyantap makanannya, minum anggurnya, memeluknya dalam persahabatan, lalu mencuri istrinya di tengah malam?

Penggalan kalimat di atas mengingatkan perjalanan saya di atas bus bersama Panorama Tour Marvelous Holiday Jakarta- Turki  Februari  2014. Saat menuju lokasi  patung kuda Troya, Mr. Bulent pemandu wisata asli Turki berkisah tentang film Troy, yang rilis tahun 2004. Dan akan diulas kembali dalam resensi ala Bu Kanjeng demi ikut menyemarakkan sabusakel Maret 2013 yang bertema Resensi film.

Cara Mr. Bulent menyampaikan kisah yang ada di film Troy sangat menarik. Kebetulan destinasi saat itu sedang menuju kota Troya. Menurut Mr. Bulent, kisah Kuda Troya memilki makna filosofis yang kuat, bahwa apa yang dilakukan oleh tentara Yunani dalam memenangkan pertempuran itu merupakan hal yang tidak pernah terbayangkan oleh orang-orang dari kota Troya.

Cerita itu mengajak saya kembali ke dunia SMA yang gemar nonton film kolosal  di bioskop yang ada di Jakarta. Apalagi saya penggemar mata pelajaran Sejarah Dunia juga Sejarah Indonesia yang identik dengan dongeng dan filosofi dari sebuah kerajaan atau bangsa yang besar.

Film ini mengisahkan terjadinya  perang besar dalam sejarah umat manusia, yaitu Perang Troya. Perang antara Yunani Kuno (Greece) dan Troya digambarkan dengan apik. Dua kerajaan ini memiliki ksatria unggulan masing-masing. Yunani (Greece) memiliki Achilles, dan Troya memiliki Hector.

Achilles seorang petarung hebat yang berperang demi keabadian nama besar. Ia membenci rajanya sendiri yang haus kekuasaan. Achilles selalu menjadi ujung tombak kemenangan Yunani menakhlukkan kerajaan-kerajaan lain. Dia bertarung, semata-mata untuk menjadi pahlawan yang namanya dikenang abadi di dunia. 

Sebagai sebuah film perang, Troy menggambarkan suasana perang dengan luar biasa. Ribuan tentara dari kedua belah pihak (Troy dan Yunani) yang berlari, menyerbu dengan perisai dan pedang di tangan, tampak seperti laron — anai-anai — yang ditumpahkan dari dua arah berlawanan di permukaan sebuah meja besar, dan bertemu ditengah-tengah dalam perang brubuh. Ratusan tentara dari kedua belah pihak yang berada di baris terdepan seketika mati atau sekarat begitu tertebas pedang lawan. Kematian datang dalam sekejap, tanpa menunggu mereka berkedip. Mayat tumpang tindih, terinjak-injak tentara di belakang yang merangsek maju. Perang yang sungguh mengerikan.
Perang Troya dipicu oleh larinya Helen, isteri Menelaus, ke Troy. 

Helen terlibat cinta dengan Paris, anak Raja Priam. Adapun Menelaus adalah adik Agamemnon, raja Yunani. Kemarahan Menelaus karena isterinya direbut Paris dimanfaatkan oleh Agamemnon sebagai alasan untuk menyerbu Troy. Sebenarnya Agamemnon memang sudah lama ingin menguasai Troy. Achilles, sepupu Agamemnon, ikut serta di antara pasukan Yunani. Ia ikut berperang untuk membela negaranya, meskipun sebenarnya ia selalu berseberangan dengan Agamemnon yang tamak.

Tentara Troy dan Yunani bertemu di medan perang. Setelah melalui pertempuran seru, terbukti bahwa Hector memang bukan lawan yang seimbang bagi Achilles. Hector tersungkur ke pasir setelah tubuhnya ditembus pedang Achilles. Raja Priam yang menyaksikan pertarungan itu dari atas benteng limbung melihat putranya tewas. 

Dendam Achilles rupanya belum lunas hanya dengan membunuh Hector. Ia mengikat kedua kaki Hector, mencencangnya ke bagian belakang kereta kudanya, dan menyeret mayat Hector ke basis pasukan Yunani yang berkemah di pantai Aegea. Betapa tersayat hati Raja Priam melihat putra kesayangannya diseret seperti binatang buruan, tanpa ia bisa berbuat apa-apa. Hector tersungkur ke pasir setelah dadanya tertusuk oleh pedang Achilles.

Walaupun Hector terbunuh, pasukan Yunani tak berhasil menembus benteng Troy yang sangat kuat. Untuk mengalahkan Troy, akhirnya mereka menggunakan taktik tipuan. Mereka berpura-pura mundur dari peperangan, kembali ke Yunani. Perahu-perahu mereka disembunyikan di balik sebuah teluk. 

Di bekas perkemahan, mereka meninggalkan sebuah patung kuda dari kayu yang sangat besar, gagah dan indah. Raja Priam dan tentara Troy yang menginspeksi ke bekas perkemahan tentara Yunani terheran-heran melihat patung kuda raksasa itu. Paris yang merasa curiga memohon kepada ayahnya untuk membakar patung kuda itu, tetapi para penasehat kerajaan berpendapat bahwa patung kuda itu adalah persembahan dari Raja Agamemnon untuk dewa-dewa mereka. 

Raja Priam setuju dengan pendapat para penasihatnya, dan memerintahkan untuk membawa patung kuda itu ke dalam benteng kota Troy .Patung kuda raksasa yang terbuat dari kayu diarak masuk ke dalam benteng kota Troy. Pada tengah malam, ketika seluruh penduduk kota tidur lelap, sejumlah tentara Yunani pilihan yang diam-diam bersembunyi di dalam patung kuda itu keluar, membuka pintu gerbang benteng, dan memanggil tentara Yunani yang bersembunyi di balik perbukitan. Tentara dan penduduk kota Troy yang sedang nyenyak tidur tak sempat melawan. Kota Troy dibakar. Istana dihancurkan, dan Raja Priam dibunuh. 

Ketika Achilles sedang merayakan kemenangannya menyeret mayat Hector dengan kereta perangnya, Paris menyelinap dan berhasil memanah bagian tumitnya. Konon, panah Paris berhasil mengenai tumit Achilles karena dipandu oleh Apolo. 

Konon kelemahan Achilles ada di tumitnya. Ibu Achilles yang bernama Thetis menginginkan anaknya memiliki kekuatan seorang dewa dan hidup abadi. Kemudian, Thetis mencelupkan Achilles ke dalam Sungai Styx. Air sungai akan membuat bayi yang dicelupkan ke dalamnya menjadi kebal terhadap berbagai senjata. Tubuh Achilles memang akhirnya menjadi kebal.

Sayangnya, ibunya menyelupkan Achilles dengan cara memegang erat kedua tumit kakinya. Akibatnya, bagian tumit kaki Achilles luput dari air Sungai Styx. Bagian tumit kedua kaki Achilles ini tidak kebal terhadap senjata. Pada akhirnya, pergelangan kaki ini menjadi titik kelemahan Achilles yang membawanya pada kematian. Dan, sejarah Achilles pun berakhir sampai di sana.

Perang Troya adalah perang yang melibatkan cinta Helen dan Paris, ketamakan Raja Agamemnon, serta patriotisme Hector dan Achilles. Film ini memberikan ajaran moral kepada kita. Patriotisme, kejujuran, sikap perwira, harga diri sekaligus menghargai orang lain, keberanian, adalah hal-hal yang bisa kita petik dari film Troy.

Sebagai sebuah film perang, Troy menggambarkan suasana perang dengan luar biasa. Ribuan tentara dari kedua belah pihak (Troy dan Sparta) yang berlari, menyerbu dengan perisai dan pedang di tangan. Cinematography yang apik ini didukung rangkaian dialog yang filosofis dan bermakna dalam.

Ucapan Hector sebelum mati dibunuh Achilles sangat penuh dengan pesan moral.

_Trojans! All my life, I have lived by a code. And the code is simple. Honor the gods. Love your woman. And defend your country. Troy is mother to us all. Fight for her!_

Rakyat Troya! Seumur hidup, aku hidup dengan sebuah prinsip. Dan prinsip itu sederhana. Hormati para dewa. Cintai istrimu. Dan pertahankan negerimu. Troya adalah ibu kita. Pertahankan ibu kita!

Pada akhirnya kita dihadapkan pada peradaban manusia dan kejayaannya. Sifat ingin menguasai,  berbagai intrik untuk mengatur siasat agar menang menjadi tujuan utama sebuah kerajaan yang ingin tumbuh besar dan menguasai dunia.
Share this article :

+ komentar + 5 komentar

17 Maret 2023 pukul 06.04

Seru, menggebu serasa ikut larut dalam peperangan di film Troy. Mantab.

17 Maret 2023 pukul 06.07

Wah, kebayang keseruan di depan layar lebar.
Sip...

17 Maret 2023 pukul 07.17

Lebih menarik baca kayaknya

18 Oktober 2023 pukul 06.05

Saya jadi pengen nonton filmnya full setelah baca pemaparan ini

18 Oktober 2023 pukul 07.03

terimakasih ilmunya semoga berkah...

Posting Komentar

 
Support : Cahaya Bunda Astuti | Creating Website | Ali Hasyim | Mas Alizacky | Pusat Promosi
Copyright © 2016. Cahaya Bunda Astuti - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Cahayabundaastuti.com
Proudly powered by Blogger