Selamat datang di cahayabundaastuti.com

Festival Monumen Pers 2024

Sabtu, 03 Februari 20240 komentar

Festival Monumen Pers 2024

Oleh: Sri Sugiastuti

Mengaku orang Solo, sebagai Pegiat Literasi Nusantara,  menjabat Kepala SMK swasta di Solo, dan mendapat kesempatan mengikuti Sosialisasi Festival Monumen Pers tahun 2024 yang akan digelar selama bulan Februari 2024.

Duduk manis sebagai undangan di acara ini, tentu saja mensyukuri nikmat yang ada sekaligus mendapat rezeki berupa ilmu pengetahuan yang bisa diabadikan dalam sebuah tulisan. Acara yang digelar dari pukul 8.30 sampai selesai sangat merefresh memori dan mencerahkan. Betapa kekuatan tulisan lewat tangan wartawan sangat luar biasa.

Tak kenal maka tak sayang. Bila melihat betapa kokoh bangunan Monumen Pers Nasional juga sebagai  museum pers nasional Indonesia, sekaligus merupakan salah satu warisan cagar budaya yang ada di Solo, terutama bagi sejarah perkembangan pers nasional di Indonesia.
Lokasi Monumen Pers Nasional ini berada di depan bundaran Jalan Gajah Mada dan Jalan Yosodipuro, Solo. 
di Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah (Jateng).

Acara sosialisasi ini diikuti oleh puluhan perwakilan guru dan kepala SMA/SMK sederajat di Solo dan Sukoharjo.  Mereka diharapkan bisa mengajak para siswa untuk mengakses beragam layanan dan produk Monumen Pers Nasional Solo secara gratis untuk mendongkrak tingkat literasi.

Kegiatan sosialisasi layanan dan produk digelar di ruang audiovisual di Monumen Pers Nasional di Solo, Sabtu (3/2/2024). Kegiatan itu bagian dari rangkaian Festival Pers 2024 untuk menyambut Hari Pers Nasional 2024.Festival digelar selama sebulan penuh.

Kegiatan itu juga dihadiri Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Eris Yunianto, dan Kepala UPTD Museum Kota Solo, Bonita Rintyowati. 
Kepala Monumen Pers Nasional Widodo Hastjaryo, mengatakan perjalanan panjang bangsa Indonesia tak lepas dari sejarah pers. Sebagai pilar demokrasi, pers turut memberikan kontribusi dalam mengawal proses demokrasi, mulai dari fase orde lama, orde baru, hingga era reformasi. Dalam sosoalisasinya Setidaknya, ada empat layanan dan produk di Monumen Pers Solo. Pertama, papan baca berisi surat kabar harian nasional dan harian lokal di teras Monumen Pers Nasional.
Kedua, layanan museum yang menawarkan koleksi seperti printer, majalah, mesin ketik, sampai koran dari zaman dahulu hingga sekarang. Ketiga, perpustakaan yang bisa diakses masyarakat, terutama pelajar setiap saat secara gratis. Keempat, e-paper yakni memindai surat kabar menjadi e-paper untuk melestarikan bentuk fisik surat kabar.

Disampaikan juga bahwa semua layanan di Monumen Pers Nasional tidak berbayar alias gratis. Silakan berkunjung ke Monumen Pers Nasional untuk membuka cakrawala dan pengetahuan perjalanan sejarah pers di Tanah Air.

Selama sebulan akan ada pameran foto dan kliping berita yang mengangkat temaPesta Demokrasi Dari Masa ke Masa. Peran pers dalam mengawal perjalanan bangsa Indonesia tergambarkan dalam 60 foto dan kliping berita yang memuat aktivitas pesta demokrasi pada 1955 sampai 2009.

Monumen ini menyimpan informasi sejarah perkembangan pers nasional di Indonesia. Fungsinya  sebagai museum
menyimpan benda-benda bersejarah yang terkait pers, dari mulai koran dan majalah kuno hingga koleksi barang seperti mesin ketik, pemancar radio, kamera, hingga memorabilia sejumlah tokoh wartawan nasional. Selain itu ada pula berbagai layanan lain di dalamnya.

Sejarah Hari Pers Nasional yang Diperingati Tanggal 9 Februari. Merujuk situs resmi Pemerintah Kota Surakarta, sejarah Monumen Pers Nasional dibangun pada tahun 1918. Berdirinya Monumen Pers Nasional diprakarsai oleh KGPAA Mangkunegara VII, Pangeran Adipati Aryo Prangwedana. Awalnya tujuan didirikannya Monumen Pers Nasional adalah sebagai balai perkumpulan dan ruang pertemuan.

Meski baru dibangun pada tahun 1918, tetapi rancangan gambar gedung Monumen Pers Nasional ini telah diberikan kepada Mangkunegara VII sejak tahun 1917. Bangunan Monumen Pers Nasional dirancang oleh Mas Aboekasan Atmodirono, seorang arsitek asal Wonosobo.

Sebelum menjadi Monumen Pers Nasional, dulunya gedung ini memiliki nama Societeit Sasana Soeka. Monumen Pers Nasional merupakan tempat lahirnya sebuah organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada tanggal 9 Februari 1946. Maka monumen ini memiliki arti penting bagi pers nasional di Indonesia.

Pada tahun 1956, tepat 10 tahun setelahnya berdirinya PWI, beberapa wartawan kenamaan Indonesia menyarankan agar mendirikan sebuah yayasan yang menaungi pers nasional. Yayasan ini kemudian baru diresmikan pada 22 Mei 1956 dengan sebagian besar koleksi museum merupakan hasil sumbangan dari Soedarjo Tjokrosisworo.

Nama Monumen Pers Nasional ditetapkan pada tahun 1973. Melansir situs Indonesia Baik, nama Museum Pers Nasional yang dicetuskan di Palembang pada kongres di Tretes tahun 1973. Diubahnya menjadi Monumen Pers Nasional adalah atas usul PWI cabang Surakarta.

Kemudian lahan serta bangunan gedung Monumen Pers Nasional disumbangkan kepada pemerintah pada tahun 1977. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah nomor HK.128/1977 tertanggal 31 Desember 1977 atas tanah dan gedung "Societeit" tersebut diserahkan kepada Panitia Pembangunan Monumen Pers Nasional di bawah Departemen Penerangan RI.

Monumen Pers Nasional kemudian diresmikan oleh Presiden Soeharto dan dibuka umum pada tanggal 9 Februari 1978. Monumen Pers Nasional dengan penandatanganan prasasti. Sejak 2005 hingga kini, monumen Pers Nasional dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo).

Setengah hari  mengikuti Sosialisasi menambah wawasan dan kecintaan pada dunia literasi. Ada satu referensi penting yang bisa disampaikan kepada siswa.atau saat membutuhkan referensi untuk melengkapi membuat buku, monumen Pers bisa menjadi solusi.

Dilengkapi dari berbagai sumber.

Soloraya, 03 02 2024
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cahaya Bunda Astuti | Creating Website | Ali Hasyim | Mas Alizacky | Pusat Promosi
Copyright © 2016. Cahaya Bunda Astuti - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Cahayabundaastuti.com
Proudly powered by Blogger